Thursday, July 5, 2018

7 Wisata Air Terjun Di Sultra Yang Wajib Dikunjungi Para Wisatawan



Kamp13, Kendari - Wisata alam air terjun memiliki pesona tersendiri bagi para penggiat wisata. Di Sulawesi Tenggara (Sultra) sendiri, terdapat beberapa air terjun dengan pesona yang tidak kalah menariknya dari daerah lain yang  ada di Indonesia.

7 wisata air terjun di Sultra yang wajib dikunjungi para wisatawan:

 
1. Air Terjun Tetewa

Air Terjun Tetewa berada di kabupaten Kolaka Timur (Koltim), tepatnya di Desa Ahilulu, Kecamatan Ueesi yang berjarak sekitar 70 km dari pusat kota Kabupaten Koltim.

Berdasarkan bahasa warga Ahilulu, Air terjun Tetewa sendiri berasal dari dua kata tete yang artinya “titian” dan wa yang artinya “mengalir”, hingga bisa disebutkan bahwa air terjun tetewa adalah air terjun titian yang mengalir.

Keindahan air terjun ini dapat dinikmati dengan melihat pancuran air jatuh yang berasal dari sisi tebing kanan sungai Konaweha yang berjejer sekitar 20 aliran air di atas ketinggian sekitar 20 meter. Airnya begitu jernih dan terasa sangat dingin ditambah dengan rindangnya pepohonan yang berada disekeliling permandian Air Terjun Tetewa, suara air yang berjatuhan seakan memecah keheningan hutan.

Di sekeliling Air Terjun ini sangat mudah anda jumpai gerombolan kupu-kupu yang memiliki warna beragam. Hewan hutan lainnya juga dapat dengan mudah dilihat di lokasi ini seperti jonga dan anoa.

2. Air Terjun Meseu
Air Terjun Meseu berada di Desa Tetewatu, Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Air Terjun ini hanya berjarak 100 kilometer lebih dari Ibu Kota Konut, 7 kilometer dari perbatasan daerah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), dan 207 kilometer dari kota Kendari.

Memasuki kawasan air terjung Meseu, Anda akan berjalan kaki sekitar 500 meter dari jalan raya. Kawasan ini merupakan hutan belantara yang ditumbuhi banyak pohon besar dan lebat.

Menurut sejarah, air terjun Meseu merupakan tempat permandian raja Untolipu yang merupakan raja terkahir Culambacu di Kabupaten Konut. Kata Meseu sendiri merupakan bahasa lokal culambu yang artinya jarum.

3. Air Terjun Kalima-lima

Air Terjun Kalima-lima berada Di Desa Moolo Kecamatan Batukara Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara,.

Air terjun ini berada ditengah-tengah hutan hujan tropis yang masih alami dan memiliki ketinggian sekitar 12 meter. Airnya sangat jernih dan berwarna hijau seolah berperan sebagai cermin yang memantulkan pohon-pohon secara sempurna.

Kalima-lima berasal dari bahasa Muna berarti berbentuk tangan-tangan manusia. Pohon-pohon yang tinggi dan rindang disekelilingnya semakin menunjukkan pemandangan yang luar biasa. Hutan hujan tropis yang masih basah ditambah rimbunnya pepohonan, cicitan suara burung berkicau akan membuat pengunjung betah berlama lama di tempat ini. Pengunjung juga dapat berenang atau menyelam pada kolam bawah air terjun, bahkan dapat terjun dari ketinggian bersamaan dengan jatuhnya air. Sangat menakjubkan!

Untuk bisa sampai ke Desa Moolo harus dari pusat kota Raha menggunakan kapal motor kurang lebih 1 jam. Dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 km dari desa Moolo ke tempat air jatuh Kalima-lima.

4. Air Terjun Tumburano

Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) atau yang lebih akrab dikenal Pulau Wawonii, adalah sebuah kabupaten baru yang dimekarkan pada tahun 2013 lalu. Daerah ini merupakan pemekaran dari daerah Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra).

Air Terjun Tumburano adalah permandian yang terdapat di Wilayah Desa Tumburano, Kecamatan Wawonii Utara. Air terjun ini adalah tempat wisata yang sangat ramai di kunjungi wisatawan baik itu wisatawan asin maupun lokal.

Jarak permandian ini dari pemukiman warga berjarak kurang lebih tujuh kilo meter. Jalur yang menghubungkan antara pemukiman warga dengan permandian ini adalah jalan setapak kecil. Untuk dapat sampai di lokasi permandian tersebut bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua. Itupun disaat musim kemarau. Namun apa bila musim hujan, hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

Satu hal yang menarik adalah, disepanjang perjalanan menuju permandian ini, kita melawati lahan pertanian dan perkebunan warga yang ditumbuhi dengan berbagai macam komoditi, seperti kelapa, cokolat, pala, berbagai macam tanaman buah-buahan dan lain-lain.

Setelah sampai di lokasi permandian, kita dapa menikmati suasana hutan yang masih rimbun dan lestari. Kondisi ini menimbulkan suasana hawa dingin luar biasa. Suasana ini membuat pengunjung betah dan merasa berat untuk meninggalkan tempat ini.

5. Air Terjun Samparona

Air Terjun Samparona ini terletak di Kecamatan Sorawolio, 13 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai air terjun Samparona, wisatawan dapat menempuh dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan melewati sawah dan kebun penduduk serta hutan tropis yang cukup lebat.

Air terjun Samparona merupakan air terjun yang menyimpan keindahan dan pesona luar biasa yang sanggup meluluhkan hati siapa saja yang berhasil melihatnya. Ini mungkin salah satu air terjun luar biasa yang mungkin namanya belum banyak didengar orang. Memang untuk mencapai ke air terjun yang mempesona ini untuk di butuhkan perjuangan dan usaha yang cukup berat. Dibutuhkan perjalanan panjang untuk dapat melihat paras rupawan air terjun Samparona namun jika kita berhasil mencapainya kita akan disuguhakan keindahan yang sungguh tidak ada duanya.

Air terjun dengan ketinggian hampir 30 meter ini cukup dengan debit air yang selalu besar, mampu menghilangkan rasa letih setelah berjalan jauh. Ditambah dengan suasana alam pegunungan menyuguhkan udara sejuknya dan hutan tropis yang masih asri yang berisi berbagai jenis burung.

6. Air Terjun Moramo

Air Terjun Moramo Terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa tepatnya di Desa Sumber Sari,Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Air Terjun Moramo merupakan air terjun bertingkat (cascade) yang indah dengan ketinggian sekitar 100 meter. Dari ketinggian tersebut, air mengalir melewati tujuh tingkatan utama. Di samping 7 tingkatan utama tersebut, terdapat juga 60 tingkatan kecil yang sekaligus berfungsi sebagai tempat penampungan air (semacam kolam air).

Jarak tempuh ke Air Terjun Moramo dari Kendari Ibbu Kota Sulawesi Tenggara. Jarak kurang lebih 65 km itu dapat ditempuh dengan berkendara 1,5 jam saja. Jalanan menuju ke sana relatif bagus.

Air Terjun Moramo ini memiliki keunikan yang khas daerah batuan kapur, yang merupakan tempat air mengalir dengan bebas. Dengan batuan kapur yang mengelilinginya para wisatawan tidak perlu takut untuk memanjatnya karena dinding-dindingnya tidak licin untuk dipanjat.

7. Air Terjun Kandawu-ndawuna

Untuk bisa melihat dan merasakan kesejukan di air terjun ini butuh waktu yang cukup lama di karenakan jarak dari kota baubau ke desa wakuli yang kira-kira kurang lebih 60km.

Perjalanan menuju wisata Air Terjun Kandawu-nawuna ditempuh melalui darat dari Kota Baubau, yang dulunya merupakan ibukota Kabupaten Buton (sebelum pemekaran). Jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan kendaraan roda empat dan dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh 500M yang ditempuh kurang lebih 45 menit untuk bisa mencapai tempat wisata Air Terjun Kandawu Ndawuna yang memang terletak di dalam Hutan Lambusango.

Bagi anda yang ingin mengunjungi wisata permandian ini sebaiknya jangan pada musim hujan, karena selain jalan yang licin ditambah lagi air sungai deras bisa mengakibatkan terjadinya banjir.

Air Terjun Kandawu Ndawuna Pulau Buton memang tidak terlalu tinggi hanya sekitar 40 M. Namun uniknya,  Air Terjun Kandawu Ndawuna memiliki Kontur tanah yang berbeda ketinggian pada setiap titiknya. sehingga apabila di lihat, Air Terjun Kandawu Ndawuna Pulau Buton tampak bertingkat susunannya.

Jadi bagi Anda pencinta wisata air terjun tidak ada salahnya untuk mengunjungi 7 wisata air terjun diatas.

No comments:

Post a Comment