Ular Piton Memangsa Seorang Warga Muna, Nasib naas menimpa Wa Tiba (54),
seorang ibu rumah tangga di Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia
Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Ia menjadi santapan ular
piton.Ibu paruh baya ini tidak sempat merayakan Hari Raya Idulfitri bersama dua anaknya. Sehari sebelum Idul Fitri, Kamis 14 Juni 2018, Wa Tiba, tiba-tiba menghilang?
Saat itu, Tiba mengaku, hendak melihat kebun jagungnya yang kerap dirusak babi hutan.
Namun sampai keesokan hari, disaat semua orang sedang bersiap menuju lapangan untuk menunaikan salat sunah Idulfitri, Wa Tiba belum kembali di rumah.
Keluarga cemas karena sampai pukul 06.00 Wita, dia tak kunjung muncul.
Padahal keluarga sudah menunggunya untuk berangkat bersama ke tempat shalat Idul Fitri.
Saudara korban bernama La Miranda lalu mencoba mencari Tiba.
Namun sampai keesokan hari, disaat semua orang sedang bersiap menuju lapangan untuk menunaikan salat sunah Idulfitri, Wa Tiba belum kembali di rumah.
Keluarga cemas karena sampai pukul 06.00 Wita, dia tak kunjung muncul.
Padahal keluarga sudah menunggunya untuk berangkat bersama ke tempat shalat Idul Fitri.
Saudara korban bernama La Miranda lalu mencoba mencari Tiba.
dia melihat jejak korban di sekitar kebun dan menemukan senter, sandal jepit, dan parang tergeletak, Tetapi ia tak menemukan Wa Tiba.
Curiga semak belukar yang teracak-acak di sekitar barang-barang milik Wa Tiba, La Miranda kemudian pulang kembali ke kampung. Dalam pikirannya, Wa Tiba diserang binatang buas.
“Saya kemudian pulang kembali ke kampung, saya panggil warga lainnya termasuk anaknya untuk mencari adik kandung saya itu,” ujar La Miranda.
Sekitar 100 orang warga kemudian menuju lokasi hilangnya petani yang
suaminya masih berada di kota Kendari itu. Pencarian dipimpin langsung
oleh Kepala Desa Lawela bernama La Fariz.
Sekitar pukul 09.30 Wita, warga bernama La Ode Fendi melihat seekor ular piton sepanjang 7 meter melintang dengan perut tengah menggembung. La Ode Fendi kemudian berteriak memanggil rekan-rekannya yang tengah sibuk mencari. Warga yang sudah berada di sekitaran lokasi kemudian mengepung dan berusaha membunuh ular yang sudah tak bisa banyak bergerak itu.
“Kami kepung, ular itu sudah tak banyak melawan, langsung kami potong kepalanya dengan parang,” kata Sofian, salah seorang warga Desa Lawela.
Sekitar pukul 09.30 Wita, warga bernama La Ode Fendi melihat seekor ular piton sepanjang 7 meter melintang dengan perut tengah menggembung. La Ode Fendi kemudian berteriak memanggil rekan-rekannya yang tengah sibuk mencari. Warga yang sudah berada di sekitaran lokasi kemudian mengepung dan berusaha membunuh ular yang sudah tak bisa banyak bergerak itu.
“Kami kepung, ular itu sudah tak banyak melawan, langsung kami potong kepalanya dengan parang,” kata Sofian, salah seorang warga Desa Lawela.
Setelah berhasil dilumpuhkan, warga sepakat membelah perut ular
untuk memastikan. Kemudian semua terbelalak ngeri, Wa Tiba yang mereka
cari terbaring sudah tak bernyawa dengan tubuh penuh lendir di dalam
perut ular.
No comments:
Post a Comment